Monday, 18 May 2015

HAKIKAT KEBAHAGIAAN

HAKIKAT KEBAHAGIAAN

          Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia.. sebagian orang menyangka bahwa kebahagiaan adalah identik memiliki mobil mewah, rumah wah dan pundi-pundi harta yang melimpah. Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan hipup bahagia.
Namun sebenarnya bukan demikian tolok ukur kebahagiaan dalam islam. Lalu apakah hakikat kebahagiaan dalam islam?
           Iman dan amal shalih pangkal kebahagiaan
orang yang beriman dan beramal shalih, merekalah yang sebenarnya merasaka manisnya kehidupan dan kebahagiaan, walaupun mungkin kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan kurang dari sisi harta.
         Allah berfirman:

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ 

“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan “. (QS. An-Nahl:97)

          Letak kebahagiaan adalah di dalam hati, yaitu hati yang memiliki keimanan, yang selalu meresa cukup dan selalu bersandar pada Allah. Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:

ليس الغنى عن كثرة العرض , ولكن الغنى غنى النفس

“Kaya itu bukanlah dengan banyaknya harta (kemewahan dunia), namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup”. (Bukhori-Muslim)

No comments:

Post a Comment