Tuesday, 7 June 2016

RAHASIA DIBALIK PUASA

Rahasia dibalik Puasa

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Dari setiap generasi dimana Allah mengutus utusannya di muka bumi sebagai juru dakwah kepada agama-Nya, Allah memerintahkan kepada mereka ibadah puasa. Tidak terkecuali umatnya nabi Muhamad, umat dari utusan Allah yang terakhir untuk untuk umat manusia sampai akhir zaman.
Perintah puasa yang Allah merintahkan dalam surat Ai Baqoroh ayat 183 ini adalah jawaban, bahwa melakukan puasa itu adalah hal yang fitroh untuk manusia. Karena itulah setiap nabi membawa syariat yang mulia ini.
Bukan tanpa hikmah setiap perintah yang Allah berikan kepada manusia,, semuanya itu syarat dengan hikmah yang agung. Bagaimana tidak, ternyata out put hasil yang akan diperoleh setelah menjalankan puasa ternayata membangun jiwa manusia menjadi sosok yang bertakwa.
Rahasia apa yang terkandung dari ketakwaan…?  Takwa bukanlah hanya sekedar ucapan biasa, namun takwa adalah sifat yang melekat pada seseorang yang mampu menahan diri untuk selalu berbuat sesuai dengan tuntunan sang pencipta. Takwa bukan untuk mereka yang hanya rajin ibadah namun perangainya tidak meyamankan saudaranya yang lain. Takwa bukan hanya untuk orang yang pandai ceramah, disebut kiayi tapi mengabaikan berbagai macam perintah Allah dan Rosulullah serta larangan-larangannya.
Sehingga manusia yang memperkaya diri dan menghiasi dirinya dengan sifat takwa merekalah yang mendapatkan keridhaan Allah dan mendapatkan surgaNya.
Di ayat-ayat sebelum perintah puasa Al Baqoroh:177-178 ada perintah-perintah Allah yang diakhiri dengan sifat takwa sebagai gelarnya.
Jadi takwa adalah sifat yang syumul bagi kaum muslim yang telah mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan.
Wallahul muwafiq.


Wednesday, 1 June 2016

PERSAMAAN KEDUDUKAN DI SISI ALLAH

PERSAMAAN KEDUDUKAN DI SISI ALLAH

Setiap manusia memiliki hak yang sama baik atas diri manusia sesama, bahkan dipandangan Allah, manusia pun tidak berbeda. Itu tergantung bagaimana  usaha manusia untuk lebih dekat dan berjasa atas Allah.
Layaknya firman Allah ta’ala:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al An’am)
Hadits Nabi:
يا أيها الناس ألا إن ربكم واحد و إن  أباكم واحد, ألا لا فضل لعربي على أعجمي و لا لعجمي على عربي ولا لأحمر على أسود ولا أ سود على أحمر إلا بالتقوىز  (حديث صحيح)
"Wahai manusia ketahuilah, bahwa Robbmu adalah satu, dan bapakmu adalah satu. Ketahuilah .. bahwa tidaklah lebih utama orang arab  di atas orang non arab, orang non arab dari pada orang arab, orang berkulit putih dari orang berkulit hitam dan tidak pula orang yang berkulit hitam dari orang berkulit merah.. kecuali tu atas ketakwaan “.

Dari dua wahyu diatas, kita dapat memetik hikmah;
-       Pada hakikatnya tidak ada perbedaan natara manusia untuk mendapatkan ridha, rahmat, dan kasih sayang darii Robbnya.
-       Kedudukan dan kedekatan dengan Robbnya sesuai dengan usaha yang ia upayakan
-       Takwa adalah predikat tertinggi kedudukan manusia kepada Allah.
-       Takwa yaitu mempersembahkan segala ibadah, ketundukan dan cinta untuk Allah saja.
-      Bukan karena suku, kegagahan, ketampanan atau kecantikan yang membuat dia bernilai dan dekat dengan Allah.
Maka jadilah orang-rang yang bertakwa, sehingga mendapat cinta,  ridho dan kasih sayang dari Allah.



Menunaukan Ramadhan dengan islam, iman dan ihsan


MARHABAN YA.. RAMADHAN


Menanti Ramadhan.

Siapkan diri dengan iman, islam dan ihsan. untuk menjadi manusia yang bertakwa. mendapat ridha Allah dengan mendapat surga sebagai balasan.
 

Hikmah Diturunkan Al Quran Secara Berangsur

Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti oleh orang yang beriman. Dan setiap mereka sudah memasang frame atau target apa yang akan mereka capai. Dan pemandangan yang tidak asing, ketika Ramadhan, masyaAllah kaum muslimin sangat akrab dengan Al Quran.
Itu tidak luput juga karena al Quran Allah turunkan di bulan Ramadhan. Dan ketika Allah menurunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikatJibril dan diturunkan secara bertahap atau beransur. Allah turunkan dengan cara ini bukan karena kebetulan saja nabi tidak bisa membaca atau tanpa ada maksud dan tujuan. Tapi ternyata hikmah yang tersimpan sangat dalam. 
Asy Syaikh Al Utsaimin menyebutkan, bahwa cara seperti ini mempunyai hikmah yang agung, yaitu:
1. Mengukuhkan hati Nabi
2. Memberi kemudahan untuk dihafal,difahami dan diamalkan
3. Membangkitkan semangat dalam menerima wahyu dan timbul rasa rindu
4. Bertahap dalam menetapkan syariah sehingga mudah diterima dan dilaksanakan
Begitulah beberapa hikmah tahap demi tahap al Quran diturunkan, mamang islam selalu mudah dan memudahkan pemeluknya sehinga tidak memberatka.